Kurangi Botol Plastik Dengan Botol Ramah Lingkungan

Kurangi Botol Plastik Dengan Botol Ramah Lingkungan – Saat membeli minuman di sebuai kedai atau kios, sebagian besar jenis kemasan minuman tersebut berupa botol plastik. Umumnya kemasan minuman dari botol plastik merupakan kemasan sekali pakai. Setelah minuman habis, botol kemasan tersebut tidak akan digunakan lagi. Alhasil, botol kemasan bekas tersebut hanya akan menjadi sampah yang bertambah terus – menerus karena sangat sulit diurai.

Lalu, bagaimana cara mencegah hal tersebut terjadi terus – menerus? Untuk mengurangi sampah botol plastik yang telah menumpuk, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah tersebut. Salah satu di antaranya adalah dengan cara melakukan daur ulang atau mengolahnya menjadi barang kerajinan.

Lain dengan cara mengurangi sampah yang telah ada, untuk mengurangi penggunaan botol plastik di masa yang akan datang dapat dilakukan berbagai cara. Seperti sebuah inovasi menakjubkan dari seorang pemuda bernama Ari Jonsson. Salah seorang mahasiswa Iceland Academy of te Arts ini telah menemukan sebuah botol yang sangat ramah lingkungan. Botol ini meimiliki bahan dasar yang sangat berbeda dengan botol plastik pada umumnya. Botol yang ditemukan oleh pemuda ini menggunakan alga sebagai bahan dasarnya. Dengan bahan dasar yang berasal dari alam ini, botol ini dapat dengan mudah diuraikan. Terdengar keren, kan?

Karena bahannya yang berasal dari alam, air yang dimasukkan ke dalam botol tersebut aman untuk diminum. Namun Ari menambahkan bahwa mungkin akan ada sedikit rasa yang berbeda yang berasal dari bahan alami botol. Jika konsumen menyukai rasa tersebut, perancang produk yang unik tersebut bahkan menyarankan untuk menggigit botol tersebut setelah selesai meminum isinya.

Cara penguraian botol ini dapat dikatakan cukup sederhana. Selama botol terisi penuh dengan air, bentuk dan kondisi botol ini akan tetap bertahan seperti semula. Namun saat botol tersebut tandas isinya, bentuk botol akan berubah seperti seolah – olah botol tersebut meleleh dan terdegradasi. Produk hasil ide gemilang Ari Jonsson ini berhasil ditampilkan di pameran Drifting Cycles Student di Reykjavik di Islandia.

Ari membuat produk ini setelah membaca sebuah bacaan mengenai banyaknya penggunaan plastik setiap harinya. Sekitar lima puluh persen plastik tersebut hanya digunakan sekali lalu dibuang begitu saja menjadi sampah. Ia menyadari bahwa penting adanya produk pengganti plastik tersebut. Ia bertanya – tanya mengapa manusia menggunakan suatu benda yang hanya sekali pakai tetapi bahan penyusun benda tersebut butuh waktu ratusan tahun untuk hancur. Ia mencoba mencari pengganti bahan plastik tersebut dengan menggunakan bubuk agar – agar yang asalnya dari alga. Bubuk agar tersebut dicampur dengan air dan berubah wujud menjadi berbentuk jelly. Ari terus melakukan pengembangan hingga terciptalah botol ramah lingkungan berbahan dasar alga.