Inovasi Anak Negeri, Plastik Hancur Sendiri – Zaman semakin maju. Masyarakat berlomba – lomba menciptakan inovasi yang dapat mengubah persoalan – persoalan baik yang sederhana maupun kompleks. Beberapa inovasi yang sederhana tersebut misalnya berupa buka elektronik untuk mempermudah proses belajar. Sedangkan contoh inovasi bagi masalah yang kompleks adalah inovasi – inovasi yang berhubungan dengan pengurangan sampah plastik. Ada banyak sekali jenis solusi yang dikampanyekan oleh para inovator. Salah satu solusi yang cukup populer adalah berupa penggantian penggunaan plastik yang tidak dapat didegradasi dengan plastik pati singkong.
Sampah plastik merupakan jenis limbah yang sangat susah terurai. Bahkan sebuah sampah plastik dapat tetap bertahan sebagai plastik walau sudah bertahun – tahun. Hal ini merupakan salah satu penyebab peningkatan jumlah sampah yang tetunya bukan merupakan suatu pertanda yang baik. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan plastik dalam kehidupan sehari – hari sangat sulit dihindari. Saat membeli makanan, belanja di pasar, kemasan makanan sebagian besar memerlukan plastik.
Lalu bagaimana cara mengurangi sampah – sampah tak terurai ini? Ada dua jenis upaya yang dapat dilakukan. Yang pertama adalah dengan mengurangi pemakaiannya. Misalnya saat pergi ke pasar, daripada menggunakan plastik sekali pakai lebih baik membawa keranjang atau tote bag yang tentunya dapat dipakai berulang untuk membawa barang belanjaan. Cara yang kedua adalah menggunakan plastik yang ‘bukan’ plastik. Salah satu wujud nyata plastik yang bukan plastik adalah plastik yang dapat di daur ulang yang bahannya berasal dari pati singkong.

Plastik pati singkong merupakan karya anak negeri yang perlu dibanggakan. Kevin Kumala adalah nama penggagas plastik ramah lingkungan ini. Guna mmengurangi sampah plastik di masyarakat, Kevin menggagas inovasi berupa plastik dengan bahan polimer berwujud pati singkong. Seberapa ramah lingkungankah plastik ini? Plastik dengan claim non – toxic ini dapat dengan mudah diuraikan karena dapat terlarut dalam air hangat. Cara menguraikannya pun mudah. Plastik yang telah tidak terpakai dimasukkan ke dalam air hangat lalu diaduk. Setelah itu plastik akan segera terurai. Plastik bio-degradable buatan Kevin ini bahkan dapat terurai di tanah maupun laut dalam hitungan bulan. Jika plastik tidak sengaja terbuang ke laut, plastik juga akan larut dan aman jika termakan oleh binatang laut.
Produk ramah lingkungan milik Kevin ini berada di bawah nama Avani Eco yang merupakan perusahaan https://multibet88.online yang memproduksi berbagai produk ramah lingkungan. Hal yang lebih membanggakan adalah plastik inovatif telah mendapat sertifikasi dari Eropa menjadi kategori kemasan ramah lingkungan. Bukan hanya sertifikasi dari Eropa, produk ini juga memperoleh sertifikat ISO 17088 serta ASTM D 6400-04. Wah, senang sekali mendengarnya, kan?